Bahaya Kecoa bukan hanya isapan jempol belaka.... Bahayanya serangga ini apa bila di bunuh dengan cara di gencet hingga isi perutnya keluar, karena ada hasil penelitian yang menyatakan bahwa serangga bernama kecoa tersebut memiliki cacing parasit di dalam perutnya yang apabila keluar dari perut kecoa, bisa saja menempel pada kulit manusia dan masuk ke dalam tubuh manusia melalui pori-pori. Hal inilah yang menyebabkan kecoa menjadi sangat berbahaya ketika dibunuh dengan cara digencet. Cacing parasit yang terdapat dalam perut kecoa memang dapat menginfeksi manusia dan dapat menimbulkan penyakit. Untuk itu cara yang tepat membasmi kecoa adalah dengan menggunakan pestisida atau racun.
Kecoa bukan serangga yang asing lagi. Hewan ini mudah ditemukan hampir di seluruh pelosok Indonesia. Jenis serangga ini bahkan dapat ditemui hampir di seluruh belahan dunia, kecuali di wilayah kutub. Hewan yang dikenal juga dengan sebuatn coro (Red: Jawa) ini merupakan jenis serangga (insekta) dari ordo blattodea. Hewan ini diperkirakan memiliki 6 familia dengan 3.500 spesies yang berbeda.
Kecoa memiliki kemampuan bertahan yang cukup baik. Hewan ini dapat memakan apa pun dan dapat bertahan dalam kurun waktu yang lama tanpa makanan. Meski demikian, makanan utama kecoak adalah segala bentuk sampah atau bahan organik. Dengan kemampuan ini, kecoak bisa dipastikan dapat hidup pada hampir seluruh kondisi. Hal inilah yang menyebabkan kecoak dapat hidup di mana pun kecuali di wilayah kutub. Salah satu kelebihan hewan ini adalah kemampuan untuk hidup dari beragam bakteri yang hidup dan berkembang dalam tubuhnya .
Bahaya kecoa menjadi salah satu momok bagi manusia. Tidak seperti serangga yang memiliki kemiripan, seperti Belalang. Kecoak tidak semata momok tetapi juga masuk dalam kategori hewan berbahaya. Kecoak yang bisa hidup dalam pelbagai kondisi, seperti kering dan basah membawa sekian banyak penyakit yang dapat ditularkan kepada manusia. Penyakit yang dibawa oleh hewan ini cukup beragam, mulai dari penyakit ringan seperti iritasi kulit dan alergi hingga penyakit berat, seperti pes (sampar) hingga cacing berbahaya. Beberapa jenis protein yang terkandung pada tubuh kecoak –termasuk pada kulit– merupakan alergen efektif yang dapat memicu alergi dan asma pada anak .
Kecoa dapat hidup di lingkungan manusia. Rumah menjadi salah satu habitat penting dan cocok bagi hewan ini. Meski dapat hidup dalam kondisi dingin, lembab dan panas, kecoak lebih menyukai suhu hangat. Kecoak akan menjadi lebih aktif dalam suhu tertentu, terutama pada kisaran 70′ Fahrenheit atau sekitar 21′ Celsius. Rumah manusia menjadi habitat ideal bagi kecoak mengingat ruang ini menyediakan hampir semua kondisi yang dibutuhkan hewan ini untuk hidup dan berkembang. Secara umum, inilah beberapa dampak atau bahaya kecoak bagi kesehatan dan lingkungan manusia:
Kecoa memiliki kemampuan bertahan yang cukup baik. Hewan ini dapat memakan apa pun dan dapat bertahan dalam kurun waktu yang lama tanpa makanan. Meski demikian, makanan utama kecoak adalah segala bentuk sampah atau bahan organik. Dengan kemampuan ini, kecoak bisa dipastikan dapat hidup pada hampir seluruh kondisi. Hal inilah yang menyebabkan kecoak dapat hidup di mana pun kecuali di wilayah kutub. Salah satu kelebihan hewan ini adalah kemampuan untuk hidup dari beragam bakteri yang hidup dan berkembang dalam tubuhnya .
Bahaya kecoa menjadi salah satu momok bagi manusia. Tidak seperti serangga yang memiliki kemiripan, seperti Belalang. Kecoak tidak semata momok tetapi juga masuk dalam kategori hewan berbahaya. Kecoak yang bisa hidup dalam pelbagai kondisi, seperti kering dan basah membawa sekian banyak penyakit yang dapat ditularkan kepada manusia. Penyakit yang dibawa oleh hewan ini cukup beragam, mulai dari penyakit ringan seperti iritasi kulit dan alergi hingga penyakit berat, seperti pes (sampar) hingga cacing berbahaya. Beberapa jenis protein yang terkandung pada tubuh kecoak –termasuk pada kulit– merupakan alergen efektif yang dapat memicu alergi dan asma pada anak .
Kecoa dapat hidup di lingkungan manusia. Rumah menjadi salah satu habitat penting dan cocok bagi hewan ini. Meski dapat hidup dalam kondisi dingin, lembab dan panas, kecoak lebih menyukai suhu hangat. Kecoak akan menjadi lebih aktif dalam suhu tertentu, terutama pada kisaran 70′ Fahrenheit atau sekitar 21′ Celsius. Rumah manusia menjadi habitat ideal bagi kecoak mengingat ruang ini menyediakan hampir semua kondisi yang dibutuhkan hewan ini untuk hidup dan berkembang. Secara umum, inilah beberapa dampak atau bahaya kecoak bagi kesehatan dan lingkungan manusia:
Kecoa dapat Mengotori Makanan
Kecoa hidup dengan memakan apapun yang ditemukan. Makanan manusia menjadi makanan ideal mengingat bahan makanan tersebut mengandung senyawa organik dan karbon yang dibutuhkan oleh hewan ini untuk hidup. Hewan ini bisa memakan hewan lain, sabun, kertas, kulit dan pelbagai benda lain yang mudah ditemukan pada lingkungan manusia. Kecoak dapat mengotori makanan manusia yang tidak tersimpan secara rapi dan tertutup. Selain “mencicipi” makanan tersebut, kecoak dapat saja menitipkan telur dan meletakkan pelbagai bakteri ke dalam makanan.
Meracuni Makanan
Keracunan makanan dapat disebabkan oleh kecoak. Masuknya racun pada makanan dapat terjadi apabila terjadi kontak antara makanan dan hewan ini. Bakteri Salmonella hidup dan berkembang pada tubuh kecoak. Bakteri yang termasuk dalam genus enterobakteria ini dapat menyebabkan beberapa jenis penyakit, seperti tifoid dan paratifod. Pada situasi yang ekstrem, bakteri yang bergerak secara bebas dapat menghasilkan hidrogen sulfida. Jenis bakteri yang sekeluarga dengan bakteri ekoli ini membahayakan makanan dan pemakannya .
Penyebab Alergi
Kecoak dapat menyebabkan kemunculan alergi. Cairan liur dan beberapa bagian tubuh kecoak mengandung pelbagai unsur alergen yang dapat memicu pelbagai reaksi. Gatal pada kulit hingga mata berair adalah beberapa jenis reaksi yang dapat muncul. Kecoak juga padat memicu penyakit kambuhnya penyakit asma.
Penyebarluasan Bakteri dan Penyakit
Liur kecoak menjadi alat utama dalam penyebarluasan penyakit. Air liur kecoak akan menempel pada sisa makanan setelah makan. Hal ini menyebabkan penyebarluasan bakteri dan microorganisme lainnya yang membahayakan kesehatan. Bakteri Pseudomonas aeruginosa yang dapat menyebabkan gangguan pada darah berkembang biak cepat pada usus kecoa.
Demikianlah bahaya kecoa bagi manusia..
sumber : http://ensiklo.com, http://sisipkan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar