Kecoa atau lipas betina bertelur dalam jumlah banyak yang diletakkan di permukaan tanah atau pada tumpukan sampah. Telur kecoa menetas menjadi anak kecoa yang disebut nimfa. Nimfa memiliki bentuk yang mirip dengan induknya. Kemudian nimfa menjadi kecoa dewasa. Karena perubahan bentuknya tidak mengalami tahap kepompong, maka kecoa disebut mengalami metamorfosis tidak sempurna.
Bagaimana proses daur hidup kecoa?
Daur Hidup Kecoa |
Kecoa dalam perkembangbiakannya mengalami metamorfosis tidak sempurna dimana siklus hidupnya ada tiga fase perkembangan yaitu telur, nimfa dan imago.
Fase Telur:
Telur kecoa dilindungi oleh sejenis kapsul yang disebut ootheca. Pada tiap kapsulnya terdapat 32 butir telur (kecoa german) dan 16 butir telur (kecoa amerika). Telur menetas setelah berumur 28 hari (kecoa german) dan 2 bulan (kecoa amerika). Sepasang kecoa mampu menghasilkan keturunan sebanyak 35.000 per tahun.
Fase Nimfa:
Periode Nimfa 60 hari dengan 5 – 7 kali ganti kulit (kecoa german) dan 6 – 12 bulan dengan 13 kali ganti kulit (kecoa amerika).
Fase Imago:
Ukuran panjang kecoa german 12 mm dan lebar 4 mm sedang kecoa amerika 35 mm dan lebar 13mm. Umur kecoa dewasa 200 hari (kecoa german) dan 1 – 2 tahun (kecoa amerika) dekat dengan sumber makanan (dapur, sumber air, tempat yang hangat dan lembab, di celah-celah meja, tumpukan kertas dan retakan-retakan dinding). Tidak mudah menyebar dari satu gedung ke gedung lain kecuali ikut terbawa pada barang-barang.
Nah adik adik, untuk menambah pengetahuan kalian mengenai kecoa, di sini akan saya tuturkan mengenai 10 fakta dari kecoa :)
1. Kecoa bisa terbang
Megaloblatta longipennis, seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas, dapat merentangkan sayapnya hingga 185 mm. Untungnya, dia hidup di Amerika Tengah dan Selatan. Pada umumnya, kecoa jarang terbang karena jika terbang, tubuh mereka akan panas jika mereka terbang.
2. Menyebabkan global warming
Studi menunjukkan bahwa kecoa kentut rata-rata tiap 15 menit. Bahkan setelah mati, mereka akan tetap melepaskan metana hingga 18 jam. Dalam skala global, gas dalam perut serangga diperkirakan menyumbang 20% dari semua emisi metana. Fakta ini menempatkan kecoa sebagai salah satu kontributor terbesar global warming. Kontributor besar lainnya adalah rayap dan sapi.
3. Mati telentang
Kecoa liar mati (pada sebagian besar kasus), di dalam perut burung-burung atau hewan kecil lainnya yang memakannya. Di rumah kita, mereka mati karena tidak dapat membetulkan posisinya setelah jatuh. Di alam liar, dimana banyak dedaunan dan kayu-kayu kering, kecoa memiliki sesuatu yang bisa dipegang, namun di rumah kita, dengan lantai yang licin, kecoa cuma bisa ‘terdampar’. Sebagai tambahan, beberapa insektisida bekerja dengan menyebabkan kekejangan otot dan kekurangan koordinasi otot, yang menyebabkan serangga terbalik posisinya. Tanpa kemampuan untuk mengontrol ototnya, kecoa mati dalam keadaan telentang.
4. Kecoa ‘internasional’
Nama ‘cockroach’ dipercaya berasal dari bahasa Spanyol ‘cucaracha’, dengan pertama kali digunakan dalam bahasa Inggris ‘cacarootch’ di 1624. Kecoa juga punya nama internasional, seperti berikut ini.
A) Bulgarian: ???????? f
B) Chinese: ?? (zhang1 lang2)
C) Dutch: kakkerlak m
D) Hebrew: ??? m (jook)
E) Japanese: ???? (gokiburi)
F) Mongolian: ???? (joom)
G) Russian: ??????? m (tarakan)
H) Swedish: kackerlacka
I) Turkish: hamam böcegi
J) Urdu: ?????
5. Vocal Cords
Madagascar Hissing Cockroach yang terkenal itu dipercaya satu-satunya serangga yang menggunakan lorong udaranya untuk membuat suara. Sebagian besar serangga lain memproduksi berbagai suara dengan menggosok bagian-bagian tubuh bersama-sama (catatan: beberapa kumbang memaksa udara untuk melalui piringan pelindung mereka, namun ini tidak melibatkan sebuah lorong udara pernapasan). Hisser membuat dua suara berbeda, ketika mereka merasa terganggu dan ketika dua ekor jantan saling berhadapan. Karena mereka berukuran besar (5-8 cm) dan tidak memiliki sayap, mereka sering digunakan di film-film.
6. Tidak berkepala
Kecoa tidak membutuhkan kepala untuk dapat bertahan hidup. Sebagai pembanding, manusia membutuhkan kepala untuk 3 fungsi, antara lain:
1. Bernapas melalui hidung dan mulut, dan pernapasan dikontrol oleh otak.
2. Kehilangan kepala menyebabkan kehilangan darah secara drastis.
3. Kita makan melalui mulut.
Namun bagi kecoa:
1. Mereka bernapas melalui ventilator di seluruh tubuhnya dan otak tidak mengontrol fungsi ini.
2. Serangga tidak memiliki tekanan darah seperti pada mamalia dan tidak akan ‘bleed out’
3. Sebagai seekor hewan berdarah dingin, makanan yang sedikit dapat bertahan sebulan penuh. Kecoa tanpa kepala dapat bertahan hidup cukup lama.
7. Kecoa menyebabkan asma
Alergi kecoa pertama kali dilaporkan sekitar 50 tahun yang lalu, dan sangat berbahaya. Alergen kecoa adalah kotorannya dan serpihan-serpihan dari bangkai kecoa yang menjadi debu dan masuk ke dalam tabung bronchial. Kepekaan terhadap debu ini memicu reaksi alergi bronkial yang dikenal sebagai asma.
8. Mari berhitung
Kecoa Jerman (Blatella germanica) adalah hama kecoa yang paling banyak dengan siklus hidup sekitar 100 hari dan mereka hidup sekitar 6 bulan. Sang betina dapat memproduksi 6-8 tempat telur selama 6 bulan hidupnya, yang membuat 180-320 kecoa baru. Jika hanya 10 anaknya menjadi betina subur (dan itu merupakan perkiraan kecilnya – jumlahnya bisa lebih dari 100), ada ribuan ekor kecoa dalam beberapa bulan saja.
9. Mereka sangat cepat!
Penelitian menunjukkan bahwa kecepatan kecoa Amerika tercepat tercatat mendekati 2 mil per jam (75 cm per detik).
10. Kecoa dan radiasi
Ada pembicaraan yang menyatakan kecoa merupakan satu-satunya yang dapat bertahan hidup dalam serangan bom nuklir. Belum terbukti secara ilmiah, namun ada beberapa bukti logisnya. Sel-sel hidup sensitif pada radiasi terutama ketika mereka sedang membelah (itulah efektivitas dari radiasi pada sel kanker). Sel-sel kecoa membelah hanya pada saat siklus molting, sekitar sekali seminggu. Maka mereka bersifat sensitif pada radiasi hanya sekitar 48 jam, atau 1/4 minggu. Manusia memiliki darah dan immine stem-cell yang membelah secara konstan. Dengan radiasi bom nuklir, semua manusia akan mati, namun hanya 1/4 dari kecoa yang akan bertahan hidup. Yang menarik, Mythbusters melakukan tes dan ternyata kecoa dapat hidup pada intensitas radiasi 10x yang dibutuhkan untuk membunuh manusia.
Bagaimana cara membasmi kecoa dirumah anda?...
sumber : https://lidwinalukita.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar